= = =
ENDING
= = =
Dan sampai akhir, saya merasakan SEKALI, bahwa Tuhan nggak mengirim saya ke Surabaya dengan iseng dan tanpa maksud. Di tengah tempaan yang berat, Dia melihat dan tidak membiarkan saya KO, hahaha. Banyak sekali keajaiban di masa kuliah ini, salah satunya saya sudah tuliskan di post sebelum2nya soal Tugas Akhir.
Saya juga merasa sangat terberkati dengan kelompok kecil persekutuan maupun pelayanan ibadah di Mawar Sharon. Dalam hal kerohanian saya diperlengkapi banyak. Mawar Sharon ini, membagi undangan untuk datang ibadah sampai ke rumah-rumah. Di daerah Petra, sampai ke pintu kos mahasiswa (hingga banyak yang bilang itu memaksa dan menyebalkan). Pertama kali saya diajak melakukan hal serupa, saya gemetar. Namun saya coba melihat dibalik semua itu, menangkap keberanian mental untuk berjuang membagikan kabar baik.
Karena kami yang melakukannya masih "muda" (mahasiswa dan pelajar), mungkin banyak melakukan kesalahan dan membuat orang yang diajak menjadi kesal.. Tapi pada dasarnya melakukan hal itu butuh keberanian besar! Dan sebagai pelayanan masa muda di hadapan Tuhan, kekuatan dan ketetapan hati pemuda-pemudi ini patut diacungi jempol.
Saya sangat terinspirasi, bahwa begitu banyak pelayanan --persekutuan, penggembalaan, pengajaran, penjangkauan-- semua dilakukan oleh orang muda yang masih sekolah dan kuliah! Di masa muda mereka sudah menjadi pertolongan yang tak terhingga untuk sekeliling mereka.
= = =
Tuhan sendiri juga mendorong saya, untuk belajar menjangkau orang lain yang saya secara pribadi malas (bahkan tidak mau) lakukan. Ini latihan mental.
Oktober 2010, saya mengajak tetangga depan kos untuk datang di KKR kesembuhan. Ada perasaan kuat yang mendorong saya untuk mengajak tetangga depan yang saya nggak kenal (tapi saya tahu ada salah seorang yang sakit..kurang normal--sebagian bilang orang ini gila). Untuk mengajak mereka yang bukan Kristen? Saya juga belum kenal?? Ini tekanan mentalnya berat sekali!
Setelah melewati proses "mendekati" keluarga itu, pada hari KKR tiga orang dari keluarga depan sana mau datang! Astaga.. 0_0 Kok bisa yaa? Saya sampai heran. Meskipun nggak sembuh sih.
Juli 2011 waktu magang di Solo juga terjadi hal serupa, dan saya akhirnya mendoakan seseorang pengemis cacat di depan rumah makan. Sesungguhnya saya nggak mau. Saya kan ga kenal. Saya juga ga untung. Meski berat memulainya, tapi rasanya sukacita sekali lho, setelah melakukan hal itu.
Saya harus hidup tidak egois, untuk persiapan kehidupan saya selepas kuliah, saya harus punya mental mengasihi, bahkan orang yang saya belum kenal, supaya nama Tuhan dipermuliakan. Saya rasa itu yang ingin Tuhan ajarkan.
= = =
EPILOG
= = =
Disertai selama kuliah sehingga segalanya lancar.. diajari mental mengasihi dan melayani.. ditempa daya tahan.. dan banyak sekali yang Tuhan berikan selama saya kuliah di Surabaya. Bahkan masih banyak yang belum tertulis di sini.
Yesus Kristus bukan Tuhan yang hanya memberi hal-hal enak sehingga kita nyaman. Kita diberikan hal yang "menegangkan" dan Ia memakainya untuk mendidik dan mendewasakan saya. Tapi penyertaannya sempurna. Kita nggak akan dibiarkannya binasa. Untuk apa Dia melakukannya? Untuk membentuk kita jadi orang yang maksimal! Serupa gambarannya dan memberkati lebih banyak orang.
= = =
Sekian share saya mengenai masa kuliah saya. (Sekarang saya sudah tinggal menetap di Bali sampai Tuhan menyatakan misi selanjutnya :p).
May this post bless U!
*kembali ke part 2*
*kembali ke part 1*
0 responses to "Review Masa Kuliah (3)"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar