= = =
MIDDLE
= = =
*kejadian2 yang membuat saya bisa bertahan sampai akhir*
Salah satu yang membuat saya tidak menjamur di kos adalah kelompok persekutuan. Saya masuk dalam kelompok persekutuan Gereja Mawar Sharon di Surabaya. Awalnya pun butuh penyesuaian dan pembentukan mental yang berat. Soalnya, saya masuk ke kelompok ini dengan senior kuliah, bukan dengan teman main/ teman seangkatan.
Hal itu nggak biasa bagi saya, yang selama ini nggak pernah main dengan senior sejak SD sampai SMA. Lewat persekutuan dan bergereja tetap, saya tetap bisa menjaga hubungan dengan Tuhan lebih baik, dan bertahan dengan kuat melewati masa-masa sulit. Dan ternyata pertumbuhan rohani di gereja ini yang memberi perubahan besar di hidup saya juga selama kuliah.
= = =
Saya bahas yang paling keren itu terakhir, kembali dulu ke soal perkuliahan.
Saya
dapat teman dekat setelah beberapa lama kuliah. Salah seorang yang baik
hati namanya Eric, dan dia yang membuat saya bisa menyelesaikan tugas
kuliah sebelum semester 5. Dia sering meminjamkan komputernya sehingga
saya bisa membuat tugas! T_T what a grace!
Ketika saya mulai agak biasa dengan suasana ribut di kos, kos malah jadi semakin sepi di sekitar semester 5, karena banyak yang keluar. Hahaha. Tapi ada yang berubah. Dulu waktu di Solo, kamarku istanaku.. nyaman banget. Karena di Surabaya ini kos saya sangat tidak nyaman, saya jadi punya kemampuan baru. Kemampuan hidup di tengah kondisi yang tidak nyaman.
Saya jadi lebih bisa konsentrasi kerja tugas meskipun ramai dan panas. Belakangan saya nggak mengeluh lagi soal keributan maupun panas di kos. Bahkan teman kos & keluarga saya heran, kenapa saya bisa tenang berada di dalam kamar yang demikian panas :p
Setelah dilihat-lihat, kos saya ini juga benar-benar kos terbaik yang Tuhan sudah sediakan buat saya! Harganya 450ribu saja (di Petra kisarannya 500 - jutaan perbulan), dan tempatnya di pertengahan (ada area kos yang lebih depan dan lebih belakang).. jadi mau ke Petra 5 menit, mau ke daerah kos-kosan depan cepat, ke belakangpun cepat. Air dingin dan nasi boleh ambil sesukanya, pakaian sebanyak apapun dicucikan dan jadi dalam sehari. Wow.
Hanya satu yang saya anggap jadi kelemahannya.. Halaman kosnya sempit dan curam + jalan di depannya satu arah dan sempit, sehingga susah untuk lewat dan parkir mobil. Tapi saya nggak punya mobil, jadi kos ini sempurna! Hahaha.
= = =
Soal biaya kuliah, entah kenapa, bisa selesai tuh. Ada jalan juga untuk mendapatkan beasiswa juga, sehingga spp yang 4juta itu bebas. Saya juga sempat menang beberapa lomba komik, jadi bisa buat meringankan biaya kuliah. Ada mata kuliah fotografi yang mengharuskan memiliki kamera film SLR, namun senior persekutuan saya-Kevin, membantu meminjamkannya untuk saya. Di semester berikutnya saya juga tidak perlu membeli kamera Digital SLR karena berkelompok, dan di kelompok saya banyak yang punya (Thanks God. Again).
*bersambung ke part 3*
*lihat part 1 lagi*
0 responses to "Review Masa Kuliah (2)"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar