Di pos ini saya akan share sedikit perubahan sikap saya mengenai keluarga besar saya di Bali. Saya yang mulanya nggak banyak memikirkan mereka, sejak pindah ke Solo (kelas 2 SMP), hingga kemudian sekarang jadi sangat mengasihi mereka.
= = =
Seperti disebutkan di pendahuluan kisah saya kembali ke Bali, saya mulai "diusik" oleh Tuhan di semester 1 kuliah. Saya didesakNya untuk membagi kasih Yesus kepada mereka. Hmm, sebenarnya saya tidak pernah dapat pernyataan langsung dari Tuhan (suara yg jelas begitu). Tapi hati ini merasa didorong melakukan hal ini. Kalau saya mencoba menyangkal, saya menjadi tidak sejahtera, dan ketika saya mengusahakan sesuatu ke arah sana, saya--anehnya, merasa lega dan gembira.
Apakah anda pernah mengalami hal ini? Saya pun tidak yakin apakah waktu itu, ini datangnya dari Tuhan atau dari musuhNya (haha). Makanya saya katakan di post sebelumnya, saya bergumul lama dengan hal ini.
Tapi mengenai memberitakan Yesus, mengasihi sesama, bukankan semuanya itu tertulis di Alkitab? Dan sepanjang sesuai dengan firman, dan menghasilkan buah yang baik, saya pikir itu dari Tuhan.. Kalau salah, Dia juga yang akan menjaga saya agar tidak jatuh.
Mazmur 19:13
"Siapakah yang mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari"
= = =
Nah setelah semester satu itu saya mengingat saudara2 saya satu2. Meski awalnya enggan melakukan ini, akhirnya saya memilih tunduk dalam kehendak Tuhan saja. Saya bawa dalam doa (hampir) tiap hari. Ketika doa itulah, pemikiran2 saya jadi diubahkan. Mau tidak mau saya jadi "harus" mengasihi mereka yang saya doakan. Seperti juga kalau kita pertama percaya Yesus, diminta "kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yg menganiaya kamu". Mungki awalnya berat dan aneh, namun sebagai orang percaya, kita doakan juga.
Begitulah saya dalam berdoa untuk mereka. Kalau mendoakan seseorang, tentu kita memohonkan sesuatu yang baik dan (berusaha) sesuai firmanNya. Hari demi hari, doa demi doa, saya jadi peduli dengan mereka.
Oke, Tuhan..
kalau Engkau suruh aku mengasihi mereka, Engkau ingin mereka diselamatkan juga, tentulah Engkau sangat mengasihi mereka.. meskipun waktu itu saya biasa saja--nggak peduli..
Suatu kalimat yang akhirnya ada dalam doa saya:
Tuhan selamatkan mereka, aku mengasihi mereka, tapi aku tahu, Engkau jauh lebih mengasihi mereka daripada aku.
= = =
Saat ini saya sangat mengasihi mereka, bukan kasih yang dipaksakan atau pura2. Ajaib, hahaha. Saya bisa berkata, meskipun salah seorang dari mereka melakukan hal yang mengesalkan atau menganiaya saya seberat apapun, saya masih mau mengasihinya. Bahkan kalau dia menerima--istilahnya disini, karma, karena perbuatannya itu :p, lalu jadi sengsara, saya mau (banget) membagi apa yang saya punya untuk menolongnya. :) Dan saya malah gembira kalau bisa melakukan itu!
Oh yeah, kasih seperti itu, bukan datang dari diri saya sendiri lho. Wong saya aslinya enggan untuk memikirkan mereka hahaha. Saya gak akan bisa berpikir begini kalau nggak karena Tuhan Yesus. Thx Yesus Kristus, yg telah mengajarkan kasih yang sungguh besar dalam hidup saya :)
May post this bless u
0 responses to "Tidak Peduli, Berubah Jadi Sangat Mengasihi"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar