Benarkah Tuhan nggak lupa apapun?
Doa dan keinginan
kita yang dulu, janji yang kita ucapkan pada teman atau padaNya,?
Saya baru mengalami suatu peristiwa sederhana, tapi bisa menjawab pertanyaan itu.
Saya baru mengalami suatu peristiwa sederhana, tapi bisa menjawab pertanyaan itu.
[Tulisan ini ditulis Februari 2012.]
Pertemuan yang terlupakan
Saat ini, saya tengah mengerjakankan Tugas Akhir (TA) universitas.
Awal tahun, sekitar pertengahan Januari, ada pengumuman mengenai sebuah
pertemuan wajib bagi para peserta TA, namanya Brief Tata Tulis. Brief itu diadakan
hari Rabu tanggal 22 Februari jam 13:00.
Ah masih sebulan lagi, masih lama,
pikir saya waktu itu. Saya mencatat tanggalnya di catatan saya dan melanjutkan
kepentingan lainnya. Karena mengurus proposal TA, konsultasi, mencari buku
referensi, juga kesibukan diluar perkuliahan, saya jadi lupa sama sekali
mengenai Brief Tata Tulis itu.
Suatu Hari
Pada suatu hari di bulan Februari, jam 10 pagi.. Saya
sedang berada di kamar saya, mengotak-atik proposal TA dengan serius. Mengecek,
memperbaiki sampai beberapa lama, saya tidak bisa melanjutkan perbaikannya karena
saya tidak mengerti beberapa hal yang tertera pada lembar panduan penulisan
dari universitas. Setelah saya pikir-pikir, daripada menunda lebih lama, saya
mau menanyakannya langsung kepada dosen.
Saya melangkah ke universitas yang hanya 5 menit
dari kos saya. Saya hendak mencari dosen yang ada dan bertanya mengenai lembar
panduan tersebut. Sebelum sampai di kantor dosen, saya bertemu seorang teman.
Dia bertanya: kamu sudah ikut Brief Tata Tulis?
. . . .
Tunggu dulu rasanya saya pernah tahu nama kegiatan
itu... ~___~a
Saya kaget! Oh iya ! Itu kegiatan wajib buat peserta TA! Saya lupa jadwalnya, jadi saya melihat jadwal yang tertempel di papan pengumuman. 22 Februari, dan itu hari ini! Lalu acaranya jam 13:00, saya lihat jam di handphone saya, 13:05. Masih sempat!
Saya kaget! Oh iya ! Itu kegiatan wajib buat peserta TA! Saya lupa jadwalnya, jadi saya melihat jadwal yang tertempel di papan pengumuman. 22 Februari, dan itu hari ini! Lalu acaranya jam 13:00, saya lihat jam di handphone saya, 13:05. Masih sempat!
Saya berterima kasih pada teman saya itu,
dan dia hanya bisa tertawa mengetahui bahwa sebenarnya saya lupa sama sekali
akan hal ini. Sayapun melangkah ke ruang Brief Tata Tulis tersebut, menunda
tujuan semula saya ke kampus.
Pertemuan – dan semua hal yang tidak Ia lupakan
Saya sangat kaget dan heran! Bagaimana bisa
kebetulan yang begitu rupa terjadi. Terlebih
saat saya sudah lupa sama sekali. Saat niat saya ke kampus sama sekali
bukan itu.
Meskipun kenyataannya ternyata banyak juga orang
yang nggak hadir di Brief tersebut, bahkan yang ikut Brief juga bilang acara
itu nggak penting – ini keajaiban Tuhan
bagi saya. Saat saya duduk di ruangan itu saya mikir, kok bisa ya saya ada di
sini?
Kamu bisa saja lupa, tapi Aku tidak, anakku.
Bapa
menegaskan demikian.
Saya belajar satu hal lagi mengenai Tuhan. Kalau hal sekecil itu saja Tuhan ingat, apakah Ia nggak akan mengingat permohonan kita yang kita minta dengan sepenuh hati? Atau mungkin keinginan kita yang dulu pernah kita mintakan pada Tuhan? Ia masih ingat, Ia ingat semuanya!! Dan kalau memang sesuai kehendaknya, Ia akan berikan pada kita pada waktu yang tepat. Saat kita diberi kita akan berkata sambil terheran2: Tuhan, ini kan permintaanku bertahun-tahun yang lalu, kok Engkau ingat sih?
Kalau ada yang Tuhan lupakan, mungkin itu adalah
satu hal ini. Dosa dan kesalahan kita di masa lalu, saat kita berbalik dan
menerima Yesus. Ia mengasihi kita, dan memilih untuk melupakannya. :D
May this post bless u
Posting Komentar