Baru saja nonton The Blind Side :D Banyak teman merekomendasikan film ini sejak lama, namun baru saya tonton sekarang.
Film ini bercerita tentang hidup Michael (alias Big Mike), seorang pelajar kulit hitam yang tidak punya tempat tinggal, yang diangkat sebagai anak oleh keluarga kulit putih kaya. Mike berbadan besar, sehingga akhirnya ia bermain di olahraga American Football dan sukses.
Menurut info film ini diangkat dari kisah nyata. Dan apa yang awalnya dilakukan oleh keluarga berkecukupan ini pada Mike, adalah hal yang "menampar" saya, dan mungkin kita semua.
![]() |
wikipedia.org |
Sebuah adegan di film The Blind Side:
Seperti pada umumnya sekeluarga kaya ini--Ayah, Ibu, dan seorang anak laki2-- berkendara dengan mobil hendak pulang di waktu malam. Di jalan mereka melihat Mike jalan kaki kedinginan. Mereka bertanya kemana Mike akan pergi, dan ia menjawab ke Gym. Sang ayah yang menyupir melanjutkan perjalanan setelah berkata "silahkan teruskan". Namun! Akhirnya sang ibu tidak tahan, dan menyuruh ayah memutar balik mobil. Sang Ibu keluar bertanya apakah Mike ada tempat untuk tidur malam ini. Tidak. Jawab Mike. Mereka membawa Mike ke rumah mereka untuk tidur di ruang tamu.
= = =
Bayangkan kalau begini:
Kita sekeluarga pulang dari kesibukan sampai malam. Dalam mobil, ngobrol sedikit, dengan AC dan musik yang mengalir. Setelah seharian lelah kita membayangkan akan pulang dan mandi, dan mengambil cemilan. Duduk di kursi empuk atau kasur, dan menyalakan TV. Atau komputer. Atau sebagian dari kita memikirkan pekerjaan yang akan kita tuntaskan di rumah karena tadi belum selesai. Ya, banyak hal yang akan kita kerjakan. Dan ada orang yang kita tahu, duduk di pinggir jalan dengan wajah sengsara bernasib sama dengan Mike.
Memberi tumpangan di rumah? Atau paling nggak bertanya ada apa?
MALAS! Terlalu banyak hal lain yang harus kita lakukan!
Ya.. Kenapa saya, dan mungkin kita juga nggak mau melakukan hal seperti itu, karena kita sibuk sekali memikirkan apa yang kita harus kerjakan. Keadaan saya saat ini: banyak hal yang mau saya kerjakan. Agar menghasilkan karya yang bagus,agar dapat penghasilan yang cukup. Saya memikirkan banyak hal dan bila dikerjakan itu bisa memakan waktu seharian penuh.
= = =
Saya bercermin melihat adegan Sang ibu menyuruh Mike masuk mobil.
Bisakah aku melakukan itu? Itu perumpamaan yang Yesus katakan. Orang Samaria yang murah hati. Melihat musuhnya--si Yahudi-- babak belur, dia turun menolong, mengobati, mengantarnya ke penginapan.
Apa si Samaria sedang nganggur ya? Apa si Samaria nggak ada kerjaan yang harus dia kerjakan? Apa nggak ada rencana? Kok bisa sempat2nya nolong, nganterin ke penginapan pula? Janji-janjinya dengan orang lain gimana?
Tapi orang itulah yang dikatakan Yesus sebagai SESAMA MANUSIA dari yang terluka tadi. Di jaman yang serba maju dan cepat, kita jadi makin sibuk. Saya jadi (kelihatannya) makin banyak kerjaan. Tapi Tuhan Yesus ingin kita menolong orang lain.
Korbankan kepentingan sendiri untuk menolong sesama manusia. Menunjukkan kasihNya pada orang lain. Sediakan diri untuk dipakai dalam kehendakNya, jangan hanya dipenuhi rencana sendiri.
= = =
Sekeliling kita banyak sekali yang butuh bantuan layaknya si orang terluka, layaknya Michael. Ini pengetahuan umum sebagai Kristen. The world needs love. Masalahnya apakah saya--apakah kita-- melakukan firmanNya? Jaman memang menuntut sesuatu yang lebih cepat dan bagus, akibatnya kita jadi sibuk mengincar jadi nomor satu. Itu baik! Tapi sempatkanlah menolong. Buka hati untuk memberi sesuatu pada mereka yang membutuhkan--Apapun bentuk aksinya nanti. Dan saya percaya apabila kita mau berkorban, apa yang kita korbankan itu akan diganti oleh Tuhan, bahkan diganti lebih banyak.
Mari belajar mengasihi bersama.
Posting Komentar