Diambil dari: Minimax, bonus buku renungan Future Generation - Juli 2007
Gambaran mengenai perasaan orangtua kita(lebih ke seorang ibu)
saat mereka tua dan kita sudah dewasa.
= = =
Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah,
bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana
mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang
telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan
memutus pembicaraanku. Ketika kau kecil, aku selalu harus
mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar
kau tidur.
Ketika aku memelukanmu untuk memandikanku, jangan
marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai
segala cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang teknologi dan hal-hal
baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku
begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih
kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau
belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku
waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang
dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping
mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah
berduka. mengertilah aku, dukung aku, seperti aku
menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani
kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana
menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan
sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum
penuh rasa syukur. Dalam senyum ini terdapat cintaku yang
tak terhingga untukmu.
= = =
Wowowow
May blees you
Posting Komentar