Tentang kemampuan otak manusia!
Di film ini tokoh utama dapat pil yang
menjadikan otaknya berfungsi 100% selama beberapa saat (sekitar satu hari).
Katanya manusia paling maksimal memakai sekian belas persen dari otaknya. Sang
tokoh utama Edward Morra -dipanggil Eddie- yang awalnya seorang penulis yang
nggak punya ide, hidup frustasi dan berantakan, tiba-tiba jadi berpikir jernih.
Ia mulai bisa menganalisis segala sesuatu yang ia lihat (kayak cerita2
detektif), menata kamarnya, menulis bukunya dengan cepat dan menarik, menilai kepribadian lawan bicaranya -
sehingga bisa bereaksi dengan tepat dan menyenangkannya.
Eddie mampu mengingat
judul dan isi dari buku yang sudah 20 tahun lalu ia baca secara iseng, mengingat
dan mempraktekkan cara berkelahi dari film dokumenter tentang beladiri yang
pernah ia tonton, mempelajari berbagai
bahasa asing dengan mudah hanya dari mendengarnya, dan banyak hal yang menarik!
Seakan tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan apabila ia dalam kondisi
otak 100%. Eddie menggunakan kecerdasannya untuk mendapatkan uang, pengakuan,
dan posisi politik sampai akhir film ini.
Gambar: Eddie menulis dengan lancar (sumber: generationfilm.wordpress.com)
Saya rasa enak sekali kalau punya otak 100%, pelajaran sekolah jadi mudah,
tugas bisa selesai dengan cepat, pandai bersosialisasi dll. Tapi saya disadarkan
kalau anak Tuhan juga punya akses pada dampak-dampak dari otak 100% itu, dan
bahkan hasilnya jauh lebih baik dari apa yang dialami Eddie! Benarkah? Coba
lihat satu-satu ya. Bandingkan Eddie(dari film Limitless) dengan, anggaplah
Joko (anak Tuhan):
1. Eddie mampu mengingat hal-hal yang ia pernah jumpai di masa lalu (buku,
film, dll). Joko punya Roh Kudus yang bisa mengingatkannya akan firman yang
sudah ia dengar atau baca – dan, bisa nggak sih Roh Kudus juga ngingetin apa saja
selain firman? Bisa lah! (of course, Holy Spirit is God). Lagipula ditulis: mengajarkan segala sesuatu lho. Bukan cuma yang kita sudah pernah baca/tonton/dengar/dll, yang kita belum tau juga diajarin! Tapi semua itu, sepanjang pemahaman dan pengalaman saya, Roh Kudus tahu mana yang perlu diingatkan, yang akan membawa kita jadi pribadi yang lebih baik, dan tentunya memuliakan Bapa di sorga. Not all, but exactly the best and righteous one! Apa yg lebih berharga dari pengenalan akan Tuhan, toh dunia ini akhirnya bakal lenyap.
Yohanes 14:26
"tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh
Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu
dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
2. Eddie mampu mengucapkan kata-kata yang tepat pada lawan bicara karena
menganalisa kepribadian mereka. Joko mampu mengucapkan kata-kata yang tepat –
mengena ke hati lawan bicaranya, dan membuat itu lawan bicaranya heran. Dan
terkadang Joko sendiri tidak tahu bahwa yang ia bicarakan itu ternyata mengena
pada lawan bicaranya. Yak, lagi-lagi Roh Kudus membantu Joko untuk mengeluarkan
kata-kata yang tepat! Yesus menghimbau kita agar tidak usah pusing mikir apa
yang harus kita katakan apabila suatu hari nanti dibawa ke pengadilan(dan
sejenisnya) karena kesetiaan kita padaNya. Roh Kudus yang akan memberitahu
kita apa yang harus kita katakan. PLUS bahkan
kata-kata yang biasa saja menurut kita bisa dibuatNya pas, sehingga sesuai
dengan kondisi yang sedang dialami lawan bicara kita. Banyak kali saya
mengalami hal ini dan banyak kesaksian mengenai bagaimana Roh Kudus turut
bekerja dalam menggunakan perkataan kita.
Matius 10:19
"Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga."
3. Eddie bisa mencapai tempat tinggi dalam karir. Joko juga bisa mencapai
tempat yang tinggi dalam karir, tapi dengan bantuan Tuhan. Kalau Tuhan mau ia
bisa menjadikan Joko raja bisnis, dosen tingkat nasional, dokter paling hebat
dll! PLUS Joko nggak egois. Sebagai anak Tuhan ia menggunakan posisi dan
kekayaannya untuk memuliakan Tuhan dan menolong sesama. Kalau Tuhan tempatkan
kita di posisi mana saja, bersyukur dan setia, pasti banyak orang diberkati
dengan hidup dan pekerjaan kita.
= = =
Nah.. buat yang merasa "dengan bantuan Tuhan" itu kalah keren sama otak manusia 100%.. Begini..
Sisi lain kehidupan Eddie tidaklah seenak efek pil otak 100% itu. Ia harus menjaga agar selalu meminum obat itu sebelum efeknya habis, karena saat habis, ia menjadi sangat “tumpul” dan merusak apa yang sudah ia bangun dengan otak 100%nya. Disaat namanya mulai terkenal, ia harus menjaga obat itu agar tidak diketahui orang lain. Ia diincar untuk dibunuh oleh lawan bisnisnya yang menggunakan obat yang sama, sampai-sampai ia membahayakan pacarnya. Ia harus menyewa bodyguard, dan kamar apartemen dengan pengamanan tingkat tinggi untuk memastikan keamanan dirinya. Lebih dari semua itu, Eddie memikirkan semuanya sendiri.
Sisi lain kehidupan Eddie tidaklah seenak efek pil otak 100% itu. Ia harus menjaga agar selalu meminum obat itu sebelum efeknya habis, karena saat habis, ia menjadi sangat “tumpul” dan merusak apa yang sudah ia bangun dengan otak 100%nya. Disaat namanya mulai terkenal, ia harus menjaga obat itu agar tidak diketahui orang lain. Ia diincar untuk dibunuh oleh lawan bisnisnya yang menggunakan obat yang sama, sampai-sampai ia membahayakan pacarnya. Ia harus menyewa bodyguard, dan kamar apartemen dengan pengamanan tingkat tinggi untuk memastikan keamanan dirinya. Lebih dari semua itu, Eddie memikirkan semuanya sendiri.
Sedangkan kita lihat, Joko, si anak Tuhan,
memikirkan yang ia mampu, selebihnya Tuhan dengan kuasa tak terbatas
mengerjakan semuanya dalam hidup Joko. Joko sih enjoy aja, kasih karunia Tuhan
yang bekerja. Ia juga berusaha keras, namun ia bisa makan dengan enak,
menikmati pekerjaannya, hatinya tentram, karena ia tahu semua yang ia dapatkan
– nilai, posisi, jabatan karir – merupakan karunia Tuhan. Ia tak mampu kalau
sendiri, bergantung dengan Tuhan untuk semuanya. Orang yang melihat pun
merasakan perbedaannya, Eddie bersikap “sombong” karena ia tahu semua yang ia
dapatkan adalah usahanya, tapi Joko rendah hati. Orang akan heran, mengapa
orang sehebat Joko masih rendah hati dan nama Tuhan akan dipermuliakan :)
Oh oh, ayo anak Tuhan, give thanks to Him, meskipun otak kita sekarang
mungkin nggak sampai 100% tapi kita bisa
menikmati dampak dari otak 100%, dan difilter –disaring dan dipilihkan- sama
Tuhan sehingga dampak itu TEPAT untuk membangun diri kita dan memberkati orang
di sekeliling kita.
Posting Komentar