"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
Baru-baru ini saya mendapatkan perenungan mengenai ketenangan. Dulu pernah terpikir dan sekarang mengalami ini lagi, jadi saya mau share saja.
Hmm ceritanya.. Saya ikut sebuah lomba komik di Animoster dan mengirim karya saya bulan Agustus. Lomba ini juga memakai sistem vote, tapi tidak mutlak menentukan pemenang. Saya memutuskan untuk menggalang bantuan vote di awal Oktober (pengumuman pemenangnya di akhir Oktober). Di tengah-tengah september beberapa karya sudah bisa di vote secara online, namun saya berketetapan tidak mencari bantuan vote dulu.
Gambar: karya saya buat lomba
= = =
Untuk mengisi waktu dan menambah pengalaman, di tengah bulan September itu saya mengupload sebuah komik “model petualangan” dan beberapa hari pertama langsung mendapat sambutan yang cukup baik di dua situs untuk sharing komik. Pembacanya langsung sampai diatas 200 orang. #Budi & #Budi *ada di 2 situs berbeda*
Lalu saya punya ide untuk menggalang bantuan vote komik lomba lewat sini. Lalu saya membuat komik model serupa dan menyisipkan iklan di belakangnya.
Komik kedua saya post di akhir September dengan harapan pada bulan Oktober dapat respon yang bagus. Tapi ternyataa.. bertolak belakang dari yang saya harapkan. Nggak ada seru2nya. Tiga hari pertama yang baca juga jauh lebih sedikit hahaha #Twela & #Twela. Dan “iklan” vote di akhir komik itu pun nggak ada yang menggubris. Waaa, jauh banget deh pokoknya dari perkiraan sayaa. Gimana dong lomba saya, dan vote untuk lombanya itu. Maka sayapun jadi cemas dan kepikiran.
= = =
Lalu saya teringat satu hal mengenai ketenangan yang dulu pernah Tuhan bukakan pada saya! Orang percaya hidup oleh iman bukan dari apa yang ia lihat.
Maksudnya, jangan sebentar sebentar goyah gara-gara apa yang kita lihat, tapi tetaplah teguh dengan apa yang dikatakan firman Tuhan.
Waktu itu saya kebayang ilustrasi mengenai dua orang yang mengaku beriman. Pekerjaan mereka (anggap saja) seputar uang dan berhubungan dengan naik turunnya nilai dolar terhadap rupiah. Nah (ceritanya) kalo nilai dolar naik mereka untung. Lalu..
Yang mana diantara mereka berdua yang punya iman? Menurut saya yang kanan, karena ia percaya pada firman dan nggak goyah dengan apa yang ia lihat. Bayangkan kalau hidup kita orang percaya tergantung dengan apa yang kelihatan: harga barang naik sedikit - kita cemas, nilai ulangan turun sedikit - kita cemas, cuaca gerimis sedikit - kita cemas, berat badan naik sedikit – kita cemas, pacar nggak bales sms sekali – kita cemas, aduh2 repot deh..
Maka sayapun tertampar, hahaha. Nah di saat seperti ini, saya cemas karena saya bergantung dari apa yang saya lihat (respon terhadap komik saya). Namun Tuhan telah berfirman kemenangan bukan tergantung pada kekuatan diri dan bantuan dari manapun.
Mazmur 44:6 (atau 7 tergantung versi alkitab)
"Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan,"
yang jadi salah satu kata-kata favorit saya! Ya, saya akan stop kuatir, kalau respon kurang bagus saya akan koreksi untuk yang berikutnya, kalau respon bagus saya akan bersyukur, namun diatas semuanya saya harus bergantung hanya kepada-Nya.
Juga: kalau komiknya menang bersyukur, kalo nggak menang perbaiki untuk lebih baik ke depannya.
Juga: kalau komiknya menang bersyukur, kalo nggak menang perbaiki untuk lebih baik ke depannya.
Semoga share ini memberkati.^^
*Akhirnya gak menang lhoo!*
*Akhirnya gak menang lhoo!*
Posting Komentar